Minggu, 30 Oktober 2011


Dunia diminta tak abaikan negara berkembang

Large_g-20

Berita Terkait

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta negara maju tidak mengabaikan negara berkembang, meski saat ini Eropa dan Amerika Serikat menyedot perhatian dunia di tengah krisis finansial.

Kepala Negara mengkhawatirkan jika isu pembangunan yang menjadi kepedulian dan prioritas negara berkembang sampai terabaikan, maka bisa berdampak buruk.

"Saya melihat ada kecenderungan forum G-20 banyak sekali yang diarahkan untuk membicarakan  masalah perekonomian di negara maju seperti Eropa," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers hari ini di di Lanud Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Prancis.

Dia menilai kekhawatiran adanya dampak buruk jika pembangunan di negara berkembang terabaikan, karena kalau ada masalah yang meluas di negara berkembang maka hampir dipastikan akan berkaitan dengan situasi politik, sosial, dan keamanan dunia.

Menurut dia, saat ini dunia yang dilanda krisis beruntun bisa memunculkan yang disebut dengan defisit keyakinan atau defisit kepercayaan. Untuk itu dunia harus berupaya bersama untuk mencegah terjadinya hal tersebut.

"Dunia menghadapi bayang-bayang krisis perekonomian yang baru, sementara proses pemulihan akibat krisis tahun 2008 belum sepenuhnya rampung," kata SBY.

Namun sebagai anggota tetap G-20, ujarnya, Indonesia dalam pertemuan yang akan diadakan pada 3-4 November tersebut akan konsiten menyuarakan kepentingan negara berkembang.

Apalagi, ujarnya, saat ini Indonesia  tahun ini melaksanakan tugasnya dalam kapasitas keketuaan Asean.

"Indonesia yang merupakan anggota permanen G-20 dan Chairman Asean yang tentu harus menyuarakan kepentingan Asean," tambahnya. (tw)

0 komentar:

Posting Komentar